Siapa yang tak tahu istilah profesi make up artist? Hampir semua emak-emak dan embak-embak know yaaa. Make up artist adalah sebutan untuk pekerja seni di bidang make up (rias). Sekarang sih udah pada paham. Dulu pas zaman aku kuliah kalo bilang make up artist gitu suka diartikan orang yang kerjaannya make up in artis (seleb). Padahal ga semua yang diriasin itu adalah seorang seleb. Trus kalau yang diriasin itu emak-emak apakah sebutannya menjadi make up emak?? Disingkat MUE? Wkwkkwkwk
Zaman now, seiring pesatnya arus informasi dan teknologi yang tak terbendung ini semakin gampang orang bisa berkarya. Orang bisa mengasah bakat yang dimiliki atau bakat yang dipaksakan hanya dengan stalking instagram, atau tutorial youtube. Kurang puas lalu ikut workshop dengan MUA hits biar ilmu nya makin joss. Kurang puas lagi bisa ikut privat biar makin nglonthok. Setelah itu, upload dan tempel si sertifikat untuk meyakinkan klien bahwa "I am credible". Trus show deh.
Lalu yang sekolah serius di bidang itu pegimane?? Kalo menurut pendapatku pribadi sih yaaa.... Tidak ada yang salah kok. Tidak ada yang bisa di compare untuk MUA didikan atau MUA autodidak. Kami kan bekerja dalam bidang seni. Jadi yang dinilai ya hasil karya seni nya, bukan ijazah nya. Aku sendiri pun mengantongi ijazah S1 pendidikan tata rias dari UNJ. Susah susah kuliah trus nanti disamakan kerjanya dengan yang autodidak apa ga nyesek ?? Jawabnya yaa tergantung masing-masing MUA ya. Kalo menurut aku ga harus sesek kok. Yang MUA autodidak dengan skill nya yang terbukti oke buanyak banget lhoo... Just perfect by practice. Dan yang kuliah luama hasilnya standar pun juga ga kalah buanyak jumlahnya. Semuanya kan punya standar kerja masing-masing dan punya jatah rejeki masing-masing. Jadi yaa ga perlu sesek kan, apalagi sikut-sikutan. Hehehehe
Pekerja seni bisa mendapat apresiasi karena karyanya. Pekerja seni bisa long last karena kemampuan untuk bertahan mendapatkan cinta dari hati klien. Pekerja seni laris manis juga karena takdir rejeki, kerja keras dan hasil yang memuaskan. Tak ada hasil yang mengkhianati usaha.
Nahhh untuk yang kuliahnya emang di tata rias keuntungannya adalah sebenarnya ga cuma dicetak untuk jadi MUA doang buibuk. Waktu kuliah kami mendapat banyak ilmu yang mungkin ketika autodidak ga dapet secara bersamaan. Misalnya nih ya kami diajari make up, berarti ya belajarnya dari make up yang paling simple di dunia ini 😂 sampai make up karakter dan fantasi yang mengharuskan kita mengolah imajinasi lalu dituangkan dalam sebuah karya dengan muka sebagai kanvasnya. Lalu perawatan, ya diajari perawatan dari ujung rambut sampai ujung kaki. Perawatan wajah, badan, payudara,perut, pantat, waxing, meni pedi dan lain-lain. Buanyaakkk kaan bagian tubuh yang musti dirawat. And then tata rias pengantin, diajarin tradisional (pengantin dari aceh sampai papua) lalu modern dan pengantin internasional beserta tata cara upacara wedding nya. Sampai butuh banyak semester perkuliahan. Ada juga kuliah tentang rambut, pangkas rambut, penataan rambut, pelurusan, pewarnaan dan pengeritingan rambut.
Naah ilmu lainnya yang kami dapat dari kampus adalah ilmu umum seperti matematika dasar,fisika, kimia kosmetik,etika komunikasi,kewirausahaan, kosmetika tradisional serta ilmu agama dan kewarganegaraan. Biar moral dan etikanya juga ciamik nantinya.
Ooh iya karena jurusannya IKK (sekarang jadi PKK) ilmu kesejahteraan keluarga. Kami para mahasiswa dapet juga kuliah dari prodi sebelah. Contohnya dapet dasar boga, dasar busana dannnnn praktek MSDK (manajemen sumber daya keluarga) dimana kita praktek seolah olah lagi berumah tangga. Prakteknya berkelompok dan di dalam kuliah ini kami menempati 1 rumah praktek. Tugasnya yaa seperti ada dalam rumah tangga, ada cooking, house keeping,loundry dan manager. Ada ujian table manner nya juga. Ada jadwalnya piknik juga kalo dalam keluarga namanya family gathering, aahh lucu kan yaa kuliah kami hahaha ( yang ga lucu adalah rumahnya seram) wkwkwkkwk.
Karena kami pendidikan jadi yaa ada Praktek mengajar di SMK tata kecantikan selama 1 semester. Lalu ada PKL (praktek kerja lapangan) juga untuk mengasah ilmu keterampilan di dunia nyata, bisa di film, stasiun tv, sanggar rias dan lain- lain.
Ending dari perkuliahan kami sama seperti perkuliahan pada umumnya ya guys. Jadi kami pun mengerjakan yang namanya skripsi. Kalo lagi baik namanya skripsweet. Kalo lagi zonk namanya jadi skripsh*t. Hahahaa . Setelah lulus pulang bawa embel-embel S.Pd.
Nahh begitu kira-kira perjalanan kami. Cukup panjang kan yaa. Ilmu bisa darimana saja didapat. Tidak harus selalu duduk di bangku perkuliahan saja. Dan yang udah duduk di bangku perkuliahan wajib bersyukur karena dibekali dengan berbagai macam pengalaman seru dan banyak ilmu. Jadi ga cuma bisa jadi MUA saja alumni nya. Bisa bisnis kecantikan yang lainnya juga.
Zaman now, seiring pesatnya arus informasi dan teknologi yang tak terbendung ini semakin gampang orang bisa berkarya. Orang bisa mengasah bakat yang dimiliki atau bakat yang dipaksakan hanya dengan stalking instagram, atau tutorial youtube. Kurang puas lalu ikut workshop dengan MUA hits biar ilmu nya makin joss. Kurang puas lagi bisa ikut privat biar makin nglonthok. Setelah itu, upload dan tempel si sertifikat untuk meyakinkan klien bahwa "I am credible". Trus show deh.
Lalu yang sekolah serius di bidang itu pegimane?? Kalo menurut pendapatku pribadi sih yaaa.... Tidak ada yang salah kok. Tidak ada yang bisa di compare untuk MUA didikan atau MUA autodidak. Kami kan bekerja dalam bidang seni. Jadi yang dinilai ya hasil karya seni nya, bukan ijazah nya. Aku sendiri pun mengantongi ijazah S1 pendidikan tata rias dari UNJ. Susah susah kuliah trus nanti disamakan kerjanya dengan yang autodidak apa ga nyesek ?? Jawabnya yaa tergantung masing-masing MUA ya. Kalo menurut aku ga harus sesek kok. Yang MUA autodidak dengan skill nya yang terbukti oke buanyak banget lhoo... Just perfect by practice. Dan yang kuliah luama hasilnya standar pun juga ga kalah buanyak jumlahnya. Semuanya kan punya standar kerja masing-masing dan punya jatah rejeki masing-masing. Jadi yaa ga perlu sesek kan, apalagi sikut-sikutan. Hehehehe
Pekerja seni bisa mendapat apresiasi karena karyanya. Pekerja seni bisa long last karena kemampuan untuk bertahan mendapatkan cinta dari hati klien. Pekerja seni laris manis juga karena takdir rejeki, kerja keras dan hasil yang memuaskan. Tak ada hasil yang mengkhianati usaha.
Nahhh untuk yang kuliahnya emang di tata rias keuntungannya adalah sebenarnya ga cuma dicetak untuk jadi MUA doang buibuk. Waktu kuliah kami mendapat banyak ilmu yang mungkin ketika autodidak ga dapet secara bersamaan. Misalnya nih ya kami diajari make up, berarti ya belajarnya dari make up yang paling simple di dunia ini 😂 sampai make up karakter dan fantasi yang mengharuskan kita mengolah imajinasi lalu dituangkan dalam sebuah karya dengan muka sebagai kanvasnya. Lalu perawatan, ya diajari perawatan dari ujung rambut sampai ujung kaki. Perawatan wajah, badan, payudara,perut, pantat, waxing, meni pedi dan lain-lain. Buanyaakkk kaan bagian tubuh yang musti dirawat. And then tata rias pengantin, diajarin tradisional (pengantin dari aceh sampai papua) lalu modern dan pengantin internasional beserta tata cara upacara wedding nya. Sampai butuh banyak semester perkuliahan. Ada juga kuliah tentang rambut, pangkas rambut, penataan rambut, pelurusan, pewarnaan dan pengeritingan rambut.
Naah ilmu lainnya yang kami dapat dari kampus adalah ilmu umum seperti matematika dasar,fisika, kimia kosmetik,etika komunikasi,kewirausahaan, kosmetika tradisional serta ilmu agama dan kewarganegaraan. Biar moral dan etikanya juga ciamik nantinya.
Ooh iya karena jurusannya IKK (sekarang jadi PKK) ilmu kesejahteraan keluarga. Kami para mahasiswa dapet juga kuliah dari prodi sebelah. Contohnya dapet dasar boga, dasar busana dannnnn praktek MSDK (manajemen sumber daya keluarga) dimana kita praktek seolah olah lagi berumah tangga. Prakteknya berkelompok dan di dalam kuliah ini kami menempati 1 rumah praktek. Tugasnya yaa seperti ada dalam rumah tangga, ada cooking, house keeping,loundry dan manager. Ada ujian table manner nya juga. Ada jadwalnya piknik juga kalo dalam keluarga namanya family gathering, aahh lucu kan yaa kuliah kami hahaha ( yang ga lucu adalah rumahnya seram) wkwkwkkwk.
Karena kami pendidikan jadi yaa ada Praktek mengajar di SMK tata kecantikan selama 1 semester. Lalu ada PKL (praktek kerja lapangan) juga untuk mengasah ilmu keterampilan di dunia nyata, bisa di film, stasiun tv, sanggar rias dan lain- lain.
Ending dari perkuliahan kami sama seperti perkuliahan pada umumnya ya guys. Jadi kami pun mengerjakan yang namanya skripsi. Kalo lagi baik namanya skripsweet. Kalo lagi zonk namanya jadi skripsh*t. Hahahaa . Setelah lulus pulang bawa embel-embel S.Pd.
Nahh begitu kira-kira perjalanan kami. Cukup panjang kan yaa. Ilmu bisa darimana saja didapat. Tidak harus selalu duduk di bangku perkuliahan saja. Dan yang udah duduk di bangku perkuliahan wajib bersyukur karena dibekali dengan berbagai macam pengalaman seru dan banyak ilmu. Jadi ga cuma bisa jadi MUA saja alumni nya. Bisa bisnis kecantikan yang lainnya juga.
Komentar
Posting Komentar